KOMUNIKASI INTERPERSONAL TENAGA KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN
DOI:
https://doi.org/10.35721/jakiyah.v5i2.119Keywords:
Komunikasi, Interpersonal, Tenaga kesehatan, Kepuasan, PasienAbstract
Latar Belakang: Pelayanan kesehatan yang baik, bermutu, profesional, dan diterima pasien merupakan tujuan utama pelayanan rumah sakit. Namun hal ini tidak mudah dilakukan dewasa ini. Meskipun rumah sakit telah dilengkapi dengan tenaga medis, perawat, dan sarana penunjang lengkap, masih sering terdengar ketidak puasan pasien akan pelayanan kesehatan yang mereka terima. Kurangnya komunikasi antara staf rumah sakit dengan pasien merupakan salah satu alasan keluhan umum pasien di rumah sakit. Pasien sering tidak puas dengan kualitas dan jumlah informasi yang diterima dari tenaga kesehatan.
Tujuan: mengetahui bagaimana hubungan komunikasi interpersonal tenaga kesehatan dengan tingkat kepuasan pasien rawat Inap di Ruang Nifas Puskesmas Batua Makassar Tahun 2012.
Metode: Jenis penelitian ini adalah survey analitik yang menggunakan data primer, sampel dari pasien yang dirawat inap di ruang nifas berjumlah 40 orang, tekhnik pengambilan sampel adalah purposive sampling,dan uji statistik adalah Chi Square.
Hasil penelitian: dari 29 responden yang mengatakan komunikasi interpersonal tenaga kesehatan baik ada 23 (57,5%) responden yang mengatakan puas, dan 6 (15%) mengatakan kurang puas, sedangkan dari 11 responden yang mengatakan komunikasi interpersonal cukup ada 4 (10%) responden yang mengatakan puas, dan 7 (17,5%) mengatakan kurang puas. Berdasarkan uji statistik regresi logistic diperoleh p = 0,02 < α = 0.05 yang artinya ada hubungan yang signifikan (H0 ditolak).
Simpulan: komunikasi interpersonal merupakan faktor yang menentukan kepuasan pasien dengan tenaga kesehatan. Bahkan komunikasi yang baik dapat berpengaruh terhadap kesembuhan pasien. Oleh karena itu diharapkan tenaga kesehatan agar selalu memperhatikan cara berkomunikasinya dengan pasien agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.