Review: Implementasi Baby Friendly Hospital Initiative (Inisiasi Rumah Sakit Sayang Ibu) Dan Keberhasilan Menyusui Eksklusif
DOI:
https://doi.org/10.35721/jakiyah.v5i1.105Keywords:
menyusui, dukungan, ASI eksklusif, post partumAbstract
Latar Belakang : Praktik pemberian ASI yang optimal dapat menurunkan kejadian kematian karena diare dan
infeksi saluran nafas bawah pada bayi. Demikian pula di Indonesia, sebagai negara berkembang telah
menyumbang sebanyak 40% kematian bayi yang juga disebabkan karena diare dan infeksi saluran nafas. WHO
telah meluncurkan program untuk menanggulangi permasalahan kesakitan dan kematian dengan penguatan
menyusui. Pada tahun 1991, Baby-Friendly Hospital Initiative (BFHI) di prakarsai WHO dan UNICEF untuk
memastikan setiap ibu yang melahirkan di fasilitas kesehatan khususnya rumah sakit mendapat dukungan penuh
untuk dapat menyusui di jam-jam pertama setelah melahirkan.
Metode yang dilakukan adalah dengan mencari literatur, paper dan artikel penelitian secara acak yang
diterbitkan dalam bahasa inggris yang mengevaluasi efektifitas BFHI dengan keberlangsungan menyusui yang
dilansir dapat mengurangi kesakitan dan kematian bayi.
Hasil Hal ini menjadi tolak ukur utama, ketika ada masalah umum terjadi, menjadi ragu dan berpikir untuk
menghentikan pemberian ASI, maka dukungan akan sangat menentukan keberlangsungan menyusui.
Kesimpulan: Keberhasilan menyusui ditentukan pada awal persalinan dan sangat didukung oleh dukungan
menyusui dari tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan dengan implementasi BFHI.