KAJIAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DI RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL
DOI:
https://doi.org/10.35721/jakiyah.v2i2.55Keywords:
Kajian, inisiasi menyusui dini, pelaksanaan inisiasi menyusu diniAbstract
Latar Belakang : Inisiasi menyusu dini (IMD) merupakan program pemerintah untuk membantu menurunkan AKB. Pelaksanaan IMD sangat bergantung pada tindakan yang diambil tenaga kesehatan dan fasilitas layanan kesehatan. Untuk menganalisa pelaksanaan, kebijakan, persepsi dan perilaku tenaga kesehatan terhadap IMD.
Metode Penelitian : Deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus digunakan pada 22 informan utama tenaga kesehatan dan 5 informan pendukung ibu post partum yang diambil melalui sample consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara mendalam, observasi serta dokumentasi.
Hasil : Gambaran pelaksanaan IMD di RS PKU Muhammadiyah Bantul, pada aspek input seperti kebijakan, promosi dan fasilitas sudah tersedia, namun informasi IMD belum diberikan secara lengkap. Monitoring pelaksanaan IMD dilaksanakan setiap 1 bulan sekali dan evaluasi setiap 3 bulan sekali. Pada aspek proses, persepsi tenaga kesehatan terhadap pelaksanaan IMD sudah baik. Perilaku tenaga kesehatan menurut checklist sudah patuh terhadap kebijakan, tetapi belum sesuai prosedur. IMD dilakukan pada persalinan normal kecuali dengan indikasi pada ibu dan bayi, serta persalinan Caesar. IMD dilaksanakan tanpa memandang waktu, dengan target pelaksanaan 1 jam. Keluarga atau suami difasilitasi untuk mendampingi ibu selama IMD pada persalinan normal. Pada aspek output, bayi yang mendapatkan IMD sebanyak 60% dari 55.
Simpulan : Kebijakan dan fasilitas sudah disediakan. Monitoring dan evaluasi telah dilaksanakan, namun belum konsisten. Persepsi tenaga kesehatan sudah baik, dan perilaku tenaga kesehatan sudah patuh. IMD hanya dilaksanakan pada persalinan normal, tetapi masih ada hambatan seperti jumlah tenaga kesehatan, informasi IMD, dan tekhnik pelaksanaan IMD.