HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PUS DALAM PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS WILAYAH KERJA SINGKAWANG SELATAN TAHUN 2014
DOI:
https://doi.org/10.35721/jakiyah.v4i2.97Keywords:
Pengetahuan, sikap, IUDAbstract
Latar Belakang: Peningkatan jumlah penduduk merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh seluruh dunia
termasuk Indonesia dengan jumlah penduduk 237,6 juta jiwa. Pemerintah melakukan upaya untuk menekan
peningkatan jumlah penduduk dengan sebuah program Keluarga Berencana (KB). Keterpaduan pelaksanaan
program ini dapat diarahkan kepada pelayanan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang. Kurangnya pengetahuan,
sikap, perubahan pola pemakaian kontrasepsi, juga pengaruh sosial budaya menjadi kendala yang dihadapi. Dari
data Demografi Indonesia menyebutkan 60% penduduk Indonesia hanya tamatan sekolah dasar atau lebih rendah.
Data ini menunjukkan ada pengaruh antara perbedaan pengetahuan KB pada masyarakat yang mempunyai
perbedaan tingkat pendidikan rendah dan tinggi terhadap perilaku berKB.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap PUS (Pasangan Usia Subur)
dengan pemilihan kontrasepsi IUD (Intrauterine Device) di Puskesmas Wilayah Kerja Singkawang Selatan Tahun
2014.
Metode: Analitik observasional dengan pendekatan metode Cross Sectional dengan jumlah sampel minimal yaitu
30 orang dari jumlah total 868 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
accidental sampling. Analisis data yang digunakan adalah Spearman Rank.
Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan Spearman Rank secara komputerisasi, diperoleh
nilai ρ value 0,201 (ρ > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dan sikap
PUS dengan pemilihan kontrasepsi IUD.
Simpulan: Sebaiknya dilakukan pendekatan dan penyuluhan atau pendidikan kesehatan, serta pemberian media
berupa brosur atau pamflet yang lebih jelas tentang IUD. Selain itu peneliti lain dapat mengambil pengetahuan
dan pengalaman dengan meneliti variabel lainnya.