FAKTOR RISIKO KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR
DOI:
https://doi.org/10.35721/jakiyah.v1i2.33Keywords:
asfiksia, bayi baru lahir, faktor resikoAbstract
Latar Belakang: Angka kematian balita terutama pada masa perinatal masih cukup tinggi dan menjadi masalah kesehatan baik secara global maupun nasional. Seribu hari pertaman kehidupan adalah periode emas bagi tumbuh kembang seorang anak. Pengawasan kesehatan sebelum dan selama kehamilan serta pada saat kelahiran sangat menentukan kualitas anak yang akan dilahirkan. Pada tahun 2014 tercatat 1131 bayi baru lahir di rumah sakit PKU Muhammadiyah Bantul, dari total kelahiran tersebut 264 (23%) bayi mengalami asfiksia.
Tujuan: Mengetahui faktor risiko kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul tahun 2014.
Metode: Jenis Penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan rancangan Case Control Study. Lokasi penelitian di RSU PKU Muhammadiyah Bantul. Populasi penelitian adalah seluruh bayi yang dilahirkan di RSU PKU Muhammadiyah Bantul periode 1 Januari - 31 Desember 2014. Jumlah sampel 167 kasus dan 167 kontrol. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dengan uji chi-square dan multivariat dengan uji regresi logistik.
Hasil: Dari hasil analisis multivariat ada 4 faktor yang berhubungan dengan kejadian asfiksia yaitu jenis persalinan tidak normal (OR=2,304; 95%CI= 1,402-3,787; p-value=0,001), ketuban pecah dini (OR=2,040; 95%CI= 1,019–4,083; p-value=0.044), anemia (OR=1,426; 95%CI=1,182–1,720; p-value=0,000) dan jarak kehamilan <2 tahun (OR=2,458; 95%CI=1,060 – 5,698; p-value=0,036).