HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEENGGANAN AKSEPTOR KB MENGGUNAKAN AKDR
DOI:
https://doi.org/10.35721/jakiyah.v1i1.5Keywords:
AKDR, Tingkat Pendidikan, Akseptor KBAbstract
Latar Belakang Gerakan Keluarga Berencana Nasional merupakan salah satu upaya program KB yang
mempunyai tujuan mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya
masyarakat sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk Indonesia. Akseptor AKDR di
Kalimantan Barat bisa dikatakan rendah bila dibandingkan dengan teknik kontrasepsi hormonal. Keengganan
akseptor dalam menggunakan AKDR berkaitan dengan perilaku masyarakat sekitar dan tingkat pendidikan
akseptor KB.
Tujuan Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dengan keengganan akseptor menggunakan
AKDR.
Metode peneliti menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam
penelitian ini adalah akseptor KB yang berkunjung di Puskesmas Perumnas I berjumlah 215 akseptor.
Hasil Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden yang tidak mau menggunakan AKDR berada
dalam kelompok pendidikan menengah yaitu sebanyak 19 orang (44,2%). sebagian dari responden dengan
tingkat pendidikan menengah yaitu sebanyak 24 orang (55,8%). Dari hasil analisis data melalui uji statistik chi
square dengan menggunakan komputer maka didapatkan hasil p value 0,448 dan X
2
1,605 dengan α 0,05.
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan
antara tingkat pendidikan dengan keengganan akseptor menggunakan AKDR di Puskesmas Perumnas I
Pontianak.