STATUS PEKERJAAN IBU DAN TINGKAT PENGHASILAN KELUARGA DALAM PERILAKU MENYUSUI PADA WANITA PASKA MELAHIRKAN
DOI:
https://doi.org/10.35721/jakiyah.v2i1.36Keywords:
Pekerjaan, Penghasilan, menyusuiAbstract
Latar Belakang : World Health Organization (WHO) dan United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) merekomendasikan pemberian ASI Eksklusif selama enam bulan pertama untuk memaksimalkan keuntungan kesehatan ibu dan anak. Terdapat bukti di seluruh dunia bahwa menyusui berhubungan dengan gizi, imunologi, keuntungan psikologis dan ekonomi. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada awal kelahiran sampai enam bulan pertama kehidupan di Indonesia masih kurang. (WHO, 2009). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2010, cakupan pemberian ASI Eksklusif bayi 0-5 bulan baru sekitar 27,2 persen.
Tujuan : Menganalisis Status Pekerjaan Ibu Dan Tingkat Penghasilan Keluarga Dalam Perilaku Menyusui Pada Wanita Paska Melahirkan Di Kota Sukabumi Tahun 2014.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling menggunakan teknik simple random sampling. Jumlah keseluruhan sampel adalah 243 orang. Pengambilan data menggunakan data primer dan data skunder. Analisis data menggunakan uji chi-square.
Hasil : Dari 243 responden, sebanyak 192 responden (94,6%) ibu tidak bekerja memberikan ASI Eksklusif. Tingkat penghasilan keluarga 1-5 juta Rupiah memberikan ASI sebanyak 139 responden (93,9%).
Kesimpulan : tidak terdapat keterkaitan signifikan bermakna antara Status Pekerjaan Ibu dan Tingkat Penghasilan Keluarga dengan Perilaku Menyusui.