GAMBARAN PERKEMBANGAN ANGKA KEJADIAN DEPRESI IBU PASKA MELAHIRKAN
DOI:
https://doi.org/10.35721/jakiyah.v2i1.38Keywords:
Depresi, persalinan, post partumAbstract
Latar Belakang Wanita yang kurang menyesuaikan diri terhadap peran dan aktivitas barunya tersebut ada kemungkinan karena mengalami gangguan-gangguan psikologi dalam berbagai gejala yang disebut dengan postpartum depression atau depresi paska melahirkan. WHO memperkirakan gangguan depresi akan menjadi masalah nomor dua tertinggi pada tahun 2020. Berdasarkan beberapa penelitian, periode pasca persalinan atau yang dikenal dengan istilah postpartum merupakan high risk periode untuk gangguan depresi pada wanita.
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa gambaran perkembangan angka kejadian depresi ibu paska melahirkan selama 36 minggu di Kota Sukabumi.
Metode Penelitian studi ex post facto dengan menggunakan metode potong lintang (Cross Sectional) dimana pengambilan data dengan wawancara terhadap subjek yang sama yang dilakukan dua tahap yaitu tahap pertama Juni 2013 dan tahap kedua Februari 2014.
Hasil 73,3% wanita di Sukabumi (n=120) melahirkan dengan persalinan normal dengan pendidikan terakhir lebih banyak yang berpendidikan tinggi (tamat SMA atau tamat perguruan tinggi) dan usia ibu saat melahirkan lebih banyak pada usia tidak beresiko yang mana hal tersebut menunjukkan makin tinggi pendidikan ibu makin sadar akan proses persalinan yang dipilih sehingga memaksa ibu untuk menjaga kesehatan ibu dan anak saat proses kehamilan agar tidak terindikasi untuk dilakukannya persalinan caesar.
Kesimpulan Secara keseluruhan distribusi perkembangan angka Kejadian Depresi Berdasarkan Jenis Persalinan, Usia Ibu, Tingkat Pendidikan, Penghasilan RT/Bulan dan Parietas terlihat berkurang setelah 36 minggu. Khususnya pada usia ibu yang lebih banyak yang terindikasi depresi pada rentan usia 21 – 34 tahun.